Maka seorang Paragenda haruslah mempersiapkan dirinya secara matang terlebih dahulu dan meninggalkan segala pergumulan pribadi ketika berdiri sebagai seorang liturgis, demikianlah bagian dari keterangan yang disampaikan beliau.Īgenda HKBP secara keseluruhan dikulas secara mendalam oleh Bapak Pdt. Tugas dari paragenda dalam peribadahan yaitu berdiri menghantar Tuhan berbicara kepada umat dan mendengar umat serta menghantarkan kepada Tuhan. Kekuatan spiritual dari seseorang yang menghidupi peribadahan itu (seorang pemimpin ibadah/liturgis) akan ditransfer kepada jemaat yang mengikuti peribadahan. Sebelum mendalami Agenda HKBP, para calon pelayan dihantar terlebih dahulu kepada perangkat Dokumen Teologi HKBP yaitu : Firman Tuhan (Alkitab) yang tertuang pada Konfessi HKBP, RPP-HKBP, Agenda, Buku Ende, Katekhismus Martin Luther dan Aturan Peraturan HKBP.Īgenda HKBP merupakan tatanan/kumpulan dari tata ibadah yang digunakan oleh Huria Kristen Batak protestan dalam setiap peribadahannya, Pergumulan iman yang tertuang dalam buku liturgis, buku yang menghantar manusia dengan Tuhan dan menghadapkan Tuhan kepada manusia. Ia juga menyampaikan bahwa kiranya kamu sekalian menjadi hamba yang bekerja secara total tanpa mengharapkan apapun (kekayaan ataupun lainnya), persiapkanlah dirimu untuk menjadi sesuai dengan tohonan yang akan engkau gumuli, hidupilah Kristus agar Kristus yang hidup itu bekerja di dalam kehidupan dan pelayananmu, tambahnya. "Hita dijou gabe parhobas di huriaNa ndang laho manghobasi diri, Padamehon (menciptakan kedamaian) ndang baliksa", tutur bapak Kadep koinonia kepada peserta LPP I. ![]() Martongo Sitinjak mengawali dengan sapaan dan perkenalan tentang Pelayanan HKBP, di awal ini ia juga memotivasi para peserta LPP untuk menjadi pelayan yang tangguh dalam memberitakan kabar baik serta tetap teguh pada panggilan pelayanan. Pada pembekalan yang dilakukannya, bapak Pdt. Martongo Sitinjak pada hari selasa 20/10. Khusus pembekalan tentang Agenda HKBP kepada para calon pelayan LPP I di daulat kepada bapak Pdt. Pembekalan akan Pelayanan HKBP dan membekali kehidupan para pelayan menjadi hal yang utama dalam LPP ini. Setelah mengikuti pemeriksaan secara mandiri, panitia juga melakukan pemeriksaan ulang di Seminari kepada semua peserta yang hadir, maka ditetapkan sebanyak 145 orang calon pelayan yang dapat dapat mengikuti LPP pada saat ini yaitu : 82 orang Calon Pendeta, 16 Orang Calon Guru Huria, Calon Bibelvrow 27 orang dan Calon Diakones 20 orang. Maka, seluruh Calon pelayan diharuskan untuk men-SWAB dirinya terlebih dahulu, pemeriksaan harus dilakukan minimalnya 2 hari sebelum LPP dilaksanakan. ![]() ![]() Kegiatan ini berlangsung dengan sangat mengindahkan Protokoler Kesehatan yang di anjurkan oleh team gugus tugas setempat. Latihan Pembinaan Pelayanan (LPP) HKBP pertama tahun 2020 telah dimulai pada 12 Oktober dan akan berakhir pada 22 Oktober 2020 di Seminarium HKBP Sipoholon.
0 Comments
Leave a Reply. |